Setia
Menunggu Pagi, sampai Sang Pagi Tidak Terlihat Lagi
- IDENTITAS
Judul Buku :
Lelaki Penunggu Pagi
Pengarang : Muhammad Rasyid Ridho
Penerbit :
Leutika Prio
Kota terbit :
Yogyakarta
Tahun terbit :
2011
Halaman :
7 Halaman
- ANALISIS : SINOPSIS
Kesetiaan
seseorang menunggu cinta sangat terasa di cerpen ini. Rizza, seorang laki-laki
desa kala itu menemukan seorang teman baru, gadis cantik pindahan dari kota
bernama Anjali. Rumah yang berdekatan, tempat sekolah yang sama, membuat mereka
semakin dekat satu sama lain. Anjali pun selalu bercerita bagaimana ia menyukai
malam dan melihat purnama di gubuk Pak Kus bersama Rizza. Berbeda dengan Rizza
yang ternyata sangat menyukai pagi karena menurutnya melihat cahaya matahari
terbit seperti melihat hangatnya senyum Anjali. Sejak itulah ia merasa sesuatu
yang lain menghadiri hatinya. Ia menyukai Anjali. Rizza yang tidak suka malam
pun berusaha menjadi menyukai malam. Sedang Anjali yang tidak mengetahui Rizza
suka kepadanya, malah bercerita tentang bagaimana ia menyukai seseorang. Hal
itu pun membungkam mulut Rizza untuk menyatakan perasaannya sampai ia
kehilangan sosok Anjali karena kepindahannya. Tapi, rasa cinta yang dimiliki
Rizza sangatlah besar. Ia masih mengingat kata terakhir yang diucapkan Anjali
saat itu, “Tunggu saja setiap pagi Riz, aku ada di situ.”. Hal itulah yang
membuat Rizza tetap menunggu pagi dan berusaha melewati malam yang terasa
sangat panjang, baginya. Ia tetap menunggu cerahnya dunia sampai jasadnya tidak
berruh lagi. Yang ada hanya jasad lelaki penunggu pagi.
- KELEMAHAN
§ Terdapat
beberapa kalimat yang rancu, seperti :
Orang tuanya, tempat kerjanya pindah ke
desa kita selama tiga bulan pak.
Segera aku pulang meninggalkan
halaman rumahmu yang suasana masih tersisa di hatiku sampai kini itu.
Sekolahku bagi ukuran desa cukup besar itu.
Serta wajahmu yang kemerah-merahan indah itu, datang
di dihadapan jasadku.
- KELEBIHAN
Penggunaan katanya bagus. Banyak
menggunakan kata-kata kiasan sehingga pembaca lebih meresapi dalam membaca
cerpen tersebut. Ada pesan moral yang dapat diambil dari cerpen tersebut,
seperti : kesetiaan, dsb.
- KESIMPULAN
Cerpen ini layak dibaca. Kata-kata
yang merangkai setiap kalimat dalam cerpen ‘Lelaki Penunggu Pagi’ ini sangat
bagus. Jika anda orang yang menyukai sastra/ suka membuat cerpen, anda bisa
belajar bagaimana menggunakan kata ganti/kiasan melalui cerpen ini.
6 komentar
Keren mbak.... :)
BalasHapusmakasih ya :)
HapusTerima kasih ya Rhizia sudah membaca, kritikan, dan pujiannya juga :)
BalasHapuswaaah... sama-sama kak :-)
Hapusini beneran kak rasyid ya? hehehe
beneran lah Rhizia, emang dikira bohong?hehe saya sekarang aktif meresensi buku ini blog buku saya ridhodanbukunya.wordpress.com silakan berkunjung :)
BalasHapussiap kaaaa :) semangat berkarya^^
Hapus