![]() |
Author : Rhizia Syifa Fauziyah |
“Sya, bangun dong Sya !”
Aku
merasakan kepalaku masih pusing. Di mana
aku ? Ruangan di sini putih semua. Aku melihat 6 butir tengah
mengelilingiku. Mereka menangis. Dan Ari yang tomboy dia juga ikut nangis.
“Kalian
kenapa nangis ?” Gumamku pelan
“Kita
khawatir sama lo Sya!”
“Emang
gue kenapa ? Gue gapapa ko”
“Lo
jangan bohong sama kita Sya ! Buktinya, tadi lo tuh pingsan”
“Kalo
lo ga enak badan, mending tadi lo ga usah maksain sekolah, Sya!”
“Hey,
gue gapapa ! Lagian kan siapa pun juga pernah pingsan !”
“Tapi
lo pingsannya lama, Sya!”
“Haha,
emang berapa lama gue pingsan ?”
“Ko
lo malah ketawa sih ? Lo liat kan kita udah bawa Tas ? Jam pelajaran udah
selesai Sya!”
Aku
terdiam dan tersenyum “Abisnya kalian itu lucu ! Sampe segitunya, padahal gue
gak papa ! beneran deh !” Aku tertawa lemas.
“Karena
kita care sama lo ! Lo beneran gapapa ? Awas ya kalo lo bohong”
“Ya
ampuunn ! Pada ga percaya banget sih ? Beneran deh gue gapapa!”
“Iya
iya, gue percaya” sambil tersenyum
Maafin gue guys. Gue gak
bermaksud ngebohongin kalian. Gue cuma gak mau liat kalian sedih karena liat
gue kayak gini.Batinku menangis , tapi aku
mencoba untuk tetap tersenyum.
“Ya
udah kita pulang yuk !”
“Yukk
!”
Aku
dibantu berdiri oleh Ari dan Vera. Tapi aku memaksakan diri untuk berdiri
sendiri. Aku mencoba kuat untuk berdiri. Aku ingin mereka yakin bahwa aku itu
gapapa. Aku mencoba seceria mungkin dihadapan mereka. Ya, walaupun itu agak
susah, karena kepalaku masih terasa agak pusing.
Malam
ini, aku menangis di dalam kamar. Aku mematikan lampu kamar dan menyalakan
lampu belajar. Aku menorehkan tinta
bolpoin pada buku Diary ku. Aku menceritakan semua yang terjadi padaku. Setetes
darah menetes pada buku diaryku. Aku memegang hidungku. Lalu menangis tertahan.
Aku pergi ke luar, membuka jendela dan duduk di balkon untuk memandangi bintang
bintang. Kenapa engkau sajikan menu
kesedihan pada hari ini Tuhan ? Sungguh, aku tak sanggup menghadapi semua ini. Aku
terus berkata kata dalam hati, hingga akhirnya tubuhku merasa lelah dan aku
terlelap dalam tidurku.
***
Perpustakaan..
“Halo .
. lo yang kemarin nabrak gue kan ?” Seseorang menyapaku
Aku
menoleh “Halo, iya . hehe Sorry ya, gue ga sengaja” Jawabku sambil tersenyum
“Hm,
iya gapapa ko ! Eh, lo nangis ya?” Tanyanya heran
“hah ? Nangis ? Ngga ko ga nangis. Lo
aneh aneh aja” Jawabku sambil sedikit agak panic karena aku emang nangis.
“Air
mata lo?” Sambil mengulurkan tangannya
Aku
cepat cepat mengusap air mataku sendiri “Hah ? Ngga ko, ini tadi kelilipan”
Jawabku lagi sambil tersenyum seceria mungkin.
“Oh,
sorry ya ! Terus lo ngapain baca buku tentang kanker ?”
“Kanker
? Oh ini, gue salah ambil. Pas gue mau nyimpen ini, lo keburu nonghol jadi ya
buku ini masih dalam tangan gue. Hehe” Aku menjawabnya dengan tenang, sambil
menyimpan buku itu. “Oiya, lo mau ngapain ke sini ?” Tanyaku mengalihkan
pembicaraan.
“Gue ?
Ya baca buku lah. Masa ke perpustakaan mau jajan. Lo aneh deh. Haha”
“Ye,
gue juga tau lah. Maksud gue mau baca buku apa ?”
“Oh,
Gue itu kalo ke perpus suka baca buku buku kesehatan, contohnya kayak buku yang
lo bawa tadi. Lo sendiri ?” Jawabnya sambil tersenyum
“Oh,
mau jadi dokter nih ? Gue ke sini mau baca novel.”
“Haha,
mudah-mudahan . Aamiin ! Ko baca novel ke sini ?”
“Nah,
itu dia gue gatau tempatnya ! Jadi gue keliling aja di sekitar sini”
“Oh,
yuk gue anter ke tempatnya”
“Boleh
boleh. Yuk”
Rak buku ‘FIKSI’ …
“Nah,
di sini tempatnyaa ….” Kata katanya tidak ia lanjutkan
“Ko ga
dilanjutin ?”
“Gue
gatau nama lo. Hehe . Jadinya kata kata gue tergantung” Jawabnya sambil nyengir
“Oh,
kenalin gue Tasya” Sambil mengulurkan tanganku
“Oh,iya.
Gue Aldi. Lo anak baru ya ?”
“Iya
aku anak baru di sini.”
“Pantesan
baru liat. Hehe. Oiya, gue mau Tanya nih, boleh ?”
“Boleh,
kenapa nggak ?” Jawabku tersenyum padanya
“Kemarin
lo mimisan kan ? Lo sakit ? Terus juga gue liat lo pingsan di toilet”
Aku
terdiam “Hmm, iya gue mimisan. Tapi gue ga sakit ko. Gue baru sekali mimisan,
mungkin gue terlalu kecapean. Kalo pingsan, siapa pun juga pernah kan ? Hmm, Al,
lo yang bawa gue ke UKS ya?”
“Iya
sih, hehe. Ya udah lah lupain aja pertanyaan konyol gue tadi. Iya, gue yang
bawa lo ke UKS.”
“Thanks
ya”
“Urwell”
Setelah
itu aku dan Aldi larut dalam kesibukan masing masing.
***
0 komentar