![]() |
Author : Rhizia Syifa Fauziyah |
Handphone ku berdering...
Message From : 085323xxxxxx
Sya, ini gue Anggun. Anak anak katanya mau belajar
bareng di rumah Nada. Lo ikut ya, gue tunggu. Bye ..
Aku
menyimpan nomer Anggun di kontak. Setelah itu aku mengirimkan balasan padanya
Message sent to : Anggun
Iya, gue ke sana sekarang.
Belajar bareng buat besok kan ?
Messsage From : Anggun
Iya, besok kan ulangan Matem.
Sipp, anak anak udah di sini. Gue tunggu J
Aku
langsung menyiapkan buku dan pamit untuk berangkat ke rumahnya Nada. Rumah nada
tidak begitu jauh jaraknya dari rumah. Malah sebelahan. Sesampainya di rumah
Nada, aku langsung menekan bel. Rumahnya bertingkat sama dengan aku dan yang
lain. Tapi ku rasa rumah Nada lah yang paling mewah. Seseorang membuka pintu ..
“Hey
Sya. Ayo masuk ! Anak anak udah nunggu di atas” Suruh Bunga
“Oh, ya
udah. Yuk ..” Sambil melangkah masuk dan menuju ruangan atas, kamar Nada.
“Hey,
Sya ! Akhirnya lo dateng juga.” Teriak Ari
“Hehe, sorry
ya kalo gue lama”
“Gapapa.
Ya udah, kita mulai yuk !”
“Yipppii”
Teriak Vera
Aku dan
6 butir sempat bertukar ilmu, ceilah.
Ya, aku menanyakan rumus rumus pada Nada, dan 5 butir lain. Begitupun yang
lain.
“Bereess
!Yeeee ” Teriak Bunga
“Horee
horee” Ari langsung joged joged ga jelas
“Yuhuuu”
Anggun ikut ikutan
“Nad,
boleh minta minum ? Gue haus. Hehe” Tanyaku
“Kan
itu ada jus jeruknya ?”
“Gak,
gue mau air putih aja. Gapapa kan ?”
“Oh,
kalo mau air putih di dapur. Kalo gitu gue ke bawah dulu ya” Sambil berdiri dan
mulai berjalan.
“Eh ga
usah. Biar gue aja.” Jawabku cepat cepat.
Nada menghentikan langkahnya “Oh,
ya udah.”
Aku tersenyum padanya
Aku membuka pintu kamar dan turun
melewati tangga. Dari sini aku masih mendengar teriakan Ari ‘Karena Tasya minumnya air putih, jadi jus
jeruk ini milik gue ya ! Hahaha’ Aku hanya tersenyum mendengarnya. Aku
celingak celinguk di bawah, tapi akhirnya aku menemukan dapur di dekat halaman
belakang. Aku meminum air putihnya sambil melihat ke halaman belakang. Ada
kolam renang di sana. Aku mengisi gelas dengan air putih lagi dan mulai
berjalan menuju ruangan atas. Tapi sesuatu menghentikan langkahku. Seseorang
sedang memetik gitar dan menyanyikan sebuah lagu. Aku menghamiprinya dan
mendengarkan suaranya. Nice, bagus sekali
suaranya. Pikirku.
Oh, tiada yang hebat dan mempesona
Ketika kau lewat di hadapanku biasa saja
Mendengar cerita sehari-hari
Yang wajar tapi
tetap mengasyikkan
Kini terasa sungguh
Semakin engkau jauh
Semakin terasa dekat
Akan ku kembangkan
Kasih yang kau tanam
Di dalam hatiku
Oh, tiada kejutan
pesona diri
Pertama kujabat jemari
tanganmu
Biasa saja . .
Kreek. Ops, aku menginjak botol. Orang itu
berhenti bernyanyi dan menoleh. Aku panik, malu. Dan .. kami sama sama bengong.
“Aldi ?” Ucapku
“Tasya ?” Ucapnya “Hey, ko bisa ada di sini”
“Aku lagi belajar bareng sama Nada. Kamu sendiri?” Sambil menghampiri Aldi
“Rumah gue emang di sini”
“Hah? kamu siapanya Nada?”
“Gue kakanya Nada.Lo temennya ?”
“Iya, wah sorry ya Ka aku
lancang ngomongnya. Hehe ”
“Iya, gapapa lagi. Ga usah pake ‘kaka’ . Nama aja, gue ga suka. Hehe.
Kesannya, tua banget”
“Oh, sorry lagi deh Kk.. Aldi”
Kataku sambil nyengir
“Okee. Lo udah daritadi di sini ?”
“Iya, beberapa jam yang lalu. Oiya, kenapa ga diterusin lagi nyanyinya? Suara
lo bagus”
“Ga ah, malu ada lo. Haha . Oh ya ?”
“Iya, beneran deh ? Lho ? Kenapa mesti malu ?”
“Ya, gue ga terbiasa nyanyi di depan orang. Hehe .Lo suka musik juga ya? ”
“ohehe. Hmm, bisa dibilang gitu”
“Bisa main gitar juga?”
“Dikit”
“Coba, gue mau denger”
“Lagu apa ?”
“Terserah lo aja.”
“Nyanyi berdua nih ?”
“boleh boleh ..”
“Ya udah, gue taunya lagu sempurna. Gimana ?”
“Bisa bisa. Gue tau ko lagunya” Jawabnya semangat
Aku mulai memetik gitar, dan aku mulai bernyanyi di susul oleh Aldi.
Kau begitu sempurna
Di mataku kau begitu indah
Kau membuat diriku akan
selalu memujamu
Di setiap langkahku
Ku kan slalu memikirkan
dirimu
Tak bisa kubayangkan
Hidupku tanpa cintamu, dst
Aku terus bernyanyi sampai selesai.
“Suara lo juga bagus Sya” Puji Aldi
“Masa sih ? Haha . Thanks deh”
“Oke”
Aku terus ngobrol sama Aldi. Ngobrol tentang musik, sekolah. Tak terasa aku
sudah set. jam lebih ngobrol dan nyanyi bareng Aldi. Aku hampir lupa sama 6 butir.
“Oh, jadi ini ya yang mau ngambil air putih. Sampai setengah jam gini”
Aku menoleh dan menjawab pertanyaan Nada “Hehe, sorry Nad”
“Sipp, gapapa. Kalian ko udah saling kenal ? keliatannya deket lagi”
“Iya, ko lo ga pernah kasih tau gue Aldi itu kaka lo ? Gue tadi bingung
sendiri waktu liat dia di sini” Sambil melihat ke arah aldi
“Haha, ya gue ga tau lo kenal sama kaka gue”
“Udah udah jangan debat. Haha . Mau belajar lagi kan ? Ya udah pada ke atas
sana !” Suruh Aldi
“Giliran ada gue di suruh ke atas. Curiga nih gue”
“Apaan sih lo nad” Jawabku dengan cepat
“Eh, tapi tadi yang nyanyi lo ?”
“Bukan” Jawabku singkat
“hah ? Terus siapa dong?”
“Tasya boong, dia yang nyanyi sama gue juga. Bagus yaa ? haha” Jawab Aldi
“Serius ? Suara lo bagus Sya” Puji Nada
“Hahaha. Makasih makasih” Jawabku
“Tasya doang nih yang di puji ?Kakaknya?”
“Iya deh iya, suara lo juga bagus kakak bawel”
“hehehe”
“Ya udah yu Sya, kita ke atas. Anak anak juga udah pada nungguin”
“Yuk .” Aku berdiri “Ke atas dulu ya Ka
Aldi. hehehe” Aku menoleh pada Aldi
“Ye, udah dibilang jangan panggil Kakak
. Ya udah sana, selamat belajar”
“Siip” aku mengacungkan jempol padanya.
0 komentar