Haiiiii, cuma mau share cerpen.
Selamat membacaaaa (bagi yang mau baca). ;;)
maaf kalo ada banyak kekurangan, dimaklum aja yaa (:
AKU dan SUARA HATIKU
Untuk mengawali ini, aku tidak tahu harus mulai dari mana. Sejak hari itu, sejak saat itu, aku mulai merasakan sesuatu yang lain. Terkadang aku senang, terkadang aku degdegan, dan terkadang aku bisa sangat cuek dengan semuanya, terkadang juga aku merasa bosan. Jadi, apa itu? Kau tau apa yang aku rasakan? Kau sudah bisa menyimpulkannya?Aku sendiri tidak tahu.
Ya, aku tahu apa yang kau rasakan. Itu cinta.
Hah? Apa? Ini cinta? Oh tidak. Cinta itu tidak seperti ini, cinta itu, ketika ia datang kau akan merasa lain. Rasa yang beda, yang lain dari biasanya. Cinta itu, ketika kita merasakannya kita akan menganggapnya suatu hal yang asing, entah itu apa yang pasti ia akan sangat istimewa dihatimu. Ketika ia mulai menyebar ke seluruh tubuhmu, merasuk ke seluruh saraf yang ada di tubuhmu, dan menempati hatimu, ia akan mulai membuatmu risih dan membuatmu bertanya tanya kepada dirimu sendiri. Kenapa aku? Ada apa denganku? Lalu, kau akan tersenyum-senyum sendiri ketika tahu bahwa itu cinta. Dan kau mulai bertanya tanya lagi. Ah yang benar saja, aku jatuh cinta? Apakah ini yang namanya cinta? Ah aku sungguh tidak percaya ini bisa terjadi padaku. Haha ya, rata rata itulah yang terlontar dari mulut para gadis. Apakah ucapanku benar?
Hei, itu sama seperti yang kau rasakan. Kau sedang jatuh cinta!
Apa? kau bilang apa? Aku merasakannya? Hal itu sama dengan yang aku rasakan? Oh tidak tidak, ini tidak mungkin. Aku bukan hanya merasakan sesuatu yang aneh itu tapi aku juga terkadang bosan dan merasa sangat sangat cuek. Apakah itu masih disebut cinta? Haha sudah ku bilang, ini bukan cinta.
Kau bilang kau merasakan sesuatu yang lain. Dan kupikir itu adalah cinta. Tapi kau bilang kau juga bisa merasa bosan dan terkadang bisa menjadi sangat cuek. Hahaa kau malu! Kau terlalu gengsi untuk mengakuinya. Ayolah, jangan mengingkari perasaanmu jangan coba menghindari itu.
Hei, kau ini ngarang. Aku tidak mengingkarinya dan aku tidak menghindarinya. Aku benar benar tidak jatuh cinta. Apa kau tidak mengerti?
Yayaya terserah kau. Bagaimana pun juga akulah yang merasakannya. Aku ini suara hatimu. Jadi aku tau persis apa yang ada dalam hatimu. Mulutmu yang ngarang. Dasar bodoh.
*terdiam*
Kenapa? Kau tidak bisa menjawab? Sudahlah kau itu hanya baru merasakan yang seperti ini jadi mungkin kau belum terbiasa dengan kedatangannya.
Kenapa aku tidak tau bahwa itu cinta? Darimana datangnya ia? Kenapa bisa tiba-tiba? Lalu, aku harus bagaimana? Aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana.
Memangnya siapa yang tahu darimana datangnya cinta? Hanya Dia satu-satunya yang tahu. Cinta itu memang datang dengan tiba-tiba, tidak tahu dari mana. Mungkin karena kecocokan. Ketika kau mulai merasa cocok dengan seseorang kau akan merasa selalu tenang berada disampingnya. Atau bisa juga karena kau sering bersamanya maka perlahan-lahan kau akan merasa nyaman. Bahkan, ketika kau membenci seseorang, maka bisa saja perasaan benci itu berubah menjadi cinta. Ah, entahlah aku juga tidak tahu. Cinta itu sangat ajaib.
Ya, aku mengerti sekarang. Seperti yang dirasakan Ai kepada Sei atau yang dirasakan Sei kepada Ai. Aku merasakannya sekarang, cinta itu datang dengan sendirinya. Tidak tahu kapan dan entah bagaimana.
Ya, kau benar.
Apakah aku boleh bercerita? Aku ingin mengatakan bahwa hari itu, aku benar-benar kaget dan tidak menyangka sama sekali. Orang yang aku sukai, ehm maaf maksudku orang yang aku kagumi. Aih aku tidak tahu harus bilang dia orang yang aku sukai atau aku kagumi. Hanya saja ketika aku pertama kali melihatnya aku menganggap dia sangat keren.
Teruskan.
Oke, kurasa lebih baik langsung ke intinya. Di jejaring sosial aku berhubungan dengannya, dia yang mulai duluan. Kau tau? Entah bagaimana pun aku merasa senang. Tapi terkadang aku bosan. Ya aku bosan, mungkin bahan obrolan kami yang membosankan. Tapi tidak hanya itu, terkadang aku juga sering bersikap sangat cuek. Seperti tidak membalas pesannya, menghiraukannya. Apa kau yakin ini cinta? Ah sudahlah aku tidak memperdulikannya lagi. Dan yang membuatku menganga tidak percaya, ketika aku tau bahwa dia juga suka padaku. Aneh sekali bukan? Jujur, aku baru mengalami yang seperti ini. Aku merasa sangat senang sekaligus malu. Ah aku tidak tahu lagi bagaimana perasaanku saat itu. Dan karena hal itu, aku selalu degdegan ketika membalas pesannya. Walaupun pesan itu sama sekali tidak penting, aku tetap saja merasa risih dengan perasaan ini. Apalagi ketika satu pesan baru kudapat dan isinya hampir membuat jantungku melonjak keluar. HAHAHA lebay ya. Kau tahu isi pesannya? Dia mengajaku jalan! Apa kau tidak aneh ? Kami hanya berhubungan di jejaring sosial, smsan pun belum pernah, tapi dia berani sekali mengatakan hal itu padaku. Baiklah, aku tidak cukup tahu yang seperti itu. Saat itu aku benar benar bingung. Keesokannya aku langsung menceritakan semua ini pada sahabatku. Aku minta pendapatnya bagaimana. Dan pada akhirnya aku menerima ajakannya.
Wah, kau beruntung sekali. Lalu bagaimana? Kau diajak kemana? Apa kencanmu sangat indah?
Jujur saja ini pertama kalinya aku keluar rumah bersama seorang laki-laki. Siang itu dia menjemputku. Aku sudah memberikan nomer ponselku di akhir percakapan, lusa itu. Jadi ia dapat menghubungiku dengan mudah. Aku mendapat izin dari orangtuaku, ku bilang aku pergi keluar tapi aku tidak mengatakan yang sebenarnya. Aku diajak ke bioskop dan menonton film The Raid. Kebetulan, ini salah satu film yang sangat ingin aku tonton. Ketika sampai di parkiran. Ia langsung menggandeng tanganku. Tentu saja aku langsung terlonjak kaget, tapi aku hanya mengikuti langkahnya, menundukan kepalaku dengan jantung yang berdetak lebih cepat dari biasanya.
“Mau nonton apa?” Kami berhenti di depan pintu 21, melihat-lihat poster film yang sedang diputar disana.
“Terserah saja” Aku menjawab dengan pelan, lalu melihat ke arah tangan yang masih digenggamnya.
“Bagaimana kalau the raid? Aku sangat penasaran” Dia menjawabnya dengan antusias
“Ya, aku juga sangat penasaran” Jawabku dengan menjaga intonasi suara agar tidak kelihatan bergetar.
Aku tidak tahu apa yang aku rasakan saat itu. Aku hanya senang, malu dan ah entah apa itu. Pokoknya, semua perasaan itu campur aduk. Setelah setuju dengan film The Raid, kami langsung membeli tiket. Dia yang membayarnya. Kami membeli popcorn dan dia juga yang bayar. Tidak lama setelah itu, kami pun masuk ke studio 2 tempat film di putar. Dia masih menggenggam tanganku.
“ehm Bim, apa kau tidak bisa melepaskan tanganku?”
“eh? Oh iya maafkan aku” Dia seperti baru tersadar
“Ya, tidak apa-apa”
Apa kau masih ingin mendengarkanku?
***
Bersambung ..
Bersambung dulu deh ya, takut kepanjangan hahaha :D
maaf kalo boring dan ceritaya sedikit agak ngawur mudah2an kalian terhibur *eh =))
kritik dan sarannya aja yaa, ditunggu (:
0 komentar