Bumi merupakan planet yang sangat berbeda dengan
planet- planet yang ada dalam tata surya kita. Interaksi antara massa daratan,
samudra, dan atmosfer menghasilkan beraneka ragam bentang alam serta iklim
dunia yang bervariasi. Kekuatan interaksi tersebut menghasilkan beraneka ragam
bioma atau suatu komunitas vegetasi yang mempunyai kemampuan adaptasi sama
terhadap lingkungan regional. Berikut ini merupakan persebaran flora di
permukaan bumi yang diklasifikasikan dalam beberapa bioma.
a. Bioma Tundra
Bioma tundra mempunyai
karakteristik iklim regional yang sangat ekstrim dengan suhu rata-rata rendah,
bersalju, dan mempunyai musim panas yang pendek. Jenis vegetasi yang tumbuh
adalah lumut yang membentuk suatu hamparan yang luas atau sering disebut sebagai
”hamparan bantalan”. Jenis- jenis lumut tersebut yaitu dark red, rumput kipas,
dan lain-lain. Tersebar di kutub utara dan di Pegunungan Alpine.
Ciri-ciri:
·
Mendapat
sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang dapat berlangsung
selama 9 bulan dengan suasana gelap.
·
Musim
panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami
pertumbuhan.
·
Fauna
khas bioma tundra adalah "Muskoxem" (bison
berhulu tebal) danReindeer/Caribou (rusa kutub).
b. Bioma Taiga atau Hutan Boreal
Bioma taiga terletak di
kawasan beriklim subartik dengan iklim yang sangat dingin dan musim panas yang
sangat pendek. Kisaran temperatur antara suhu rendah dan suhu tinggi sangat
besar. Tersebar di Skandinavia, Rusia Timur, Amerika Utara, dan beberapa di kawasan
Asia Utara. Jenis vegetasi yang mendominasi adalah jenis vegetasi konifer
(tumbuhan berdaun jarum), di antaranya picea, abies, pinus, dan larix.
Ciri-ciri bioma hutan
taiga:
·
Perbedaan
antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi, pada musim panas suhu
tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah.
·
Pertumbuhan
tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
c. Bioma Hutan Iklim Sedang
Ciri khas dari bioma
hutan iklim sedang adalah warna daun yang berwarna oranye keemasan. Hal ini
disebabkan karena pendeknya hari sehingga merangsang tanaman menarik klorofil
dari daun sehingga diisi pigment lain.
Jenis vegetasi yang
tumbuh adalah quercus (oak), acer (maple), castanea dan lain-lain. Tersebar di
Eropa Barat, Eropa Tengah, Asia Timur (Korea dan Jepang) dan Timur Laut
Amerika. Vegetasi jenis ini hanya dapat ditemui di Benua Eropa serta Asia
Timur, karena vegetasi ini hidup pada kawasan subtropis dengan iklim semi
selama enam bulan serta mengalami musim gugur saat musim kering sampai musim
dingin.
d. Bioma Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan merupakan
bioma paling kompleks, jumlah dan jenis vegetasinya sangat banyak dan
bervariasi, keadaan itu disebabkan oleh iklim mikro yang sangat sesuai bagi
kehidupan berbagai jenis tumbuhan. Iklim hutan hujan tropis dicirikan dengan
musim hujan yang panjang, suhu udara, dan kelembapan udara tinggi.
Jenis vegetasi yang
tumbuh dalam hutan hujan tropis di antaranya Dipterocarpaceae, Pometia spp,
Arecaceae (palem), Mangifera spp, dan Rafflesia spp. Terdapat juga jenis
vegetasi yang khas yaitu epifit (angrek-anggrekan) dan liana (tumbuhan merambat
contohnya adalah rotan).
Bioma hutan hujan tropis
tersebar di daerah antara 10º LU dan 10º LS, termasuk di dalamnya Hutan Amazon
(Amerika Tengah), Afrika Barat, Madagaskar Timur, Asia Selatan (Indonesia dan
Malaysia), dan Australia.
e. Bioma Savana (Padang Rumput)
Bioma savana beriklim
asosiasi antara iklim tropis basah dan iklim kering yang terbentang dari
kawasan tropika sampai subtropik. Daerah tropika sampai subtropika dengan curah
hujan yang tidak teratur menyebabkan tanah di daerah tersebut mempunyai tingkat
kesuburan sangat rendah.
Vegetasi yang tumbuh
adalah rumput-rumputan, seperti gramineae jenis rumput yang hidup sepanjang
tahun dengan ketinggian rumput mencapai 2,5 m lebih. Selain gramineae tedapat
juga palm savanna, pine savanna dan acacia savanna. Bioma ini tersebar di
Afrika Timur, Amerika Tengah, Australia, dan Asia Timur.
f. Bioma Gurun
Pada bioma gurun sangat
jarang ditemui suatu kehidupan, untuk dapat bertahan hidup beberapa flora harus
bisa beradaptasi dengan lingkungan gurun. Tanaman yang tumbuh di antaranya
kaktus. Bioma gurun dicirikan dengan kondisi iklim musim kering yang sangat
ekstrim dengan suhu udara yang tinggi. Bioma gurun ini tersebar di Amerika
Utara yang disebut praire, di Asia disebut steppa, Amerika Selatan disebut
pampas, dan Afrika Selatan disebut veld. Sesuai dengan kondisi alamnya, maka
tidak semua jenis vegetasi bisa tumbuh di gurun. Jenis vegetasi yang bisa
bertahan hidup di daerah gurun antara lain adalah kaktus, liliaceae, aloe,
kaktus saguora, dan cholla.
Di
daerah tropis, selain hutan tropis terdapat pula hutan musim.
·
Ciri
tumbuhan yang membentuk formasi hutan musim:
Pohon-pohonnya tahan dari kekeringan dan termasuk
tumbuhan tropofit, artinya mampu beradaptasi terhadap keadaan kering dan
keadaan basah pada saat musim kemarau (kering), daunnya meranggas, sebaliknya
saat musim hujan, daunnya lebat. Hutan musim biasa diberi nama sesuai dengan tumbuhan
yang dominan, misalnya: hutan jati, hutan angsana. Di Indonesia, hutan musim
dapat ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Fauna yang banyak
ditemukan rusa, babi hutan, harimau.
Hutan lumut banyak ditemukan di lereng gunung atau
pegunungan yang terletak pada ketinggian di atas batas kondensasi uap air.
Disebut hutan lumut karena vegetasi yang dominan adalah tumbuhan lumut. Lumut
yang tumbuh tidak hanya di permakean tanah dan bebatuan, tetapi mereka pun
menutupi batang-batang pohon berkayu. Jadi pada hutan lumut, yang tumbuh tidak
hanya lumut saja, melainkan hutan yang banyak pepohonannya yang tertutup oleh
lumut. Sepanjang hari hampir selalu hujan karena kelembaban yang tinggi dan
suhu rendah menyebabkan timbulnya embun terus-menerus.
Ciri khas bioma hutan gugur adalah
tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-daunnya meranggas. Bioma ini
dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili.
Ciri-ciri:
·
Curah
hujan merata sepanjang tahun, 75 - 100 cm/tahun.
·
Mempunyai
4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur dan
musim semi.
musim semi.
·
Keanekaragaman
jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan
tropis.

Musim panas pada bioma hutan gugur, energi
radiasi matahari yang diterima cukup tinggi, demikian pula dengan presipitasi
(curah hujan) dan kelembaban. Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh
dengan baik, tetapi cahaya masih dapat menembus ke dasar, karena dedaunan tidak
begitu lebat tumbuhnya. Konsumen yang ada di daerah ini adalah serangga,
burung, bajing, dan racoon yaitu hewan sebangsa luwak/musang.
Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar
matahari mulai berkurang, subu mulai turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan
air sehingga daun menjadi merah, coklat akhirnya gugur, sehingga musim itu
disebut musim gugur.
Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak
melakukan kegiatan fotosentesis. Beberapa jenis hewan melakukan hibernasi
(tidur pada musim dingin). Menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair,
tumbuhan mulai berdaun kembali (bersemi) sehingga disebut musim semi.
Hutan bakau/mangrove banyak ditemukan di sepanjang
pantai yang landai di daerah tropik dan subtropik. Tumbuhan yang dominan adalah
pohon bakau(Rhizophora sp), sehingga nama lainnya adalah hutan bakau,
selain pohon bakau ditemukan pula pohon Kayu Api (Avicennia) dan
pohon Bogem (Bruguiera).
Ciri-ciri:
·
Kadar
garam air dan tanahnya tinggi.
·
Kadar
O2 air dan tanahaya rendah.
·
Saat
air pasang, lingkungannya banjir, saat air surut lingkungannya becek dan
herlumpur.
Dengan kondisi kadar garam tinggi, menyebabkan
tumbuhan bakau sukar menyerap air meskipun lingkungan sekitar banyak air,
keadaan ini dikenal dengan nama kekeringan fisiologis. Untuk menyesuaikan
dengan lingkungan tersebut tumbuhan bakau memiliki dedaunan yang tebal dan
kaku, berlapiskan kutikula sehingga dapat mencegah terjadinya penguapan yang
terlalu besar.
Source :
0 komentar