Disorganisasi Keluarga

By Rhizia Syifa Fauziyah - Juli 19, 2012



DISORGANISASI KELUARGA
·         Latar Belakang
Pengaruh keluarga sangat besar terhadap pembentukan pola kepribadian anak. Keberfungsian sosial keluarga mengandung pengertian pertukaran dan kesinambungan, serta adaptasi antara keluarga dengan anggotanya, dengan lingkungannya, dan dengan tetangganya, dan lain-lain.
Kemampuan berfungsi sosial secara positif dan adaptif bagi sebuah keluarga yang ideal salah satunya jika berhasil dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupan, peranan dan fungsinya terutama dalam sosialisasi terhadap anggota keluarganya. Namun, jika keberfungsian sosial keluarga itu tidak berjalan dengan baik akan mengakibatkan terjadinya disorganisasi keluarga yaitu adanya perpecahan dalam keluarga. Hal ini dapat mengakibatkan perubahan pola perilaku anak, biasanya sering mengarah ke dalam hal-hal yang negatif seperti kenakalan remaja.

·         Terjadinya Disorganisasi Keluarga
·         Kegagalan anggota keluarga dalam memenuhi kewajiban yang sesuai dengan peranan sosial
·         Hubungan di luar nikah
·         Perceraian
·         Buruknya komunikasi antaranggota keluarga
·         Seorang kepala keluarga yang meninggalkan keluarga
Perkawinan bukan hal yang mudah untuk diwujudkan. Pada kenyataannya, dalam suatu perkawinan seringkali muncul berbagai masalah yang tidak dikehendaki, namun tidak dapat dihindari. Masalah yang timbul dalam suatu perkawinan dapat menyebabkan terjadinya perselisihan, pertengkaran atau ketegangan dalam rumah tangga sehingga memunculkan apa yang disebut dengan kekeacauan keluarga (disorganisasi keluarga).
Disorganisasi keluarga ini dapat diartikan sebagai pecahnya suatu unit keluarga, terputus atau retaknya peran sosial jika satu atau beberapa orang anggotanya gagal menjalankan kewajiban dan peran mereka. Disorganisasi keluarga dapat terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara suami istri dalam berbagai hal.
Misalnya adanya gejala perubahan cara hidup dan pola hubungan dalam keluarga karena berpisahnya suami/ ibu dengan anak dalam waktu yang lama setiap harinya. Kondisi yang demikian ini menyebabkan komunikasi dan interaksi antara sesama anggota keluarga menjadi kurang intens. Hubungan kekeluargaan yang semula kuat dan erat, cenderung longgar dan rapuh. Ambisi karier dan materi yang tidak terkendali, telah mengganggu hubungan interpersonal dalam keluarga.

·       Dampak Disorganisasi Keluarga Terhadap Anak
Ø  Frustasi
Ø  Kelainan-kelainan tingkah laku ( kenakalan remaja )
Ø  Kegagalan penyesuaian diri
Ø  Melakukan kejahatan

Jadi, dari semua dampak tersebut, emosi seorang anak tidak dapat dikontrol, sehingga dapat membuat perubahan sikap, berupa sikap bingung, agresivitas yang meningkat dan rasa superior yang terkadang dikompensasikan dalam bentuk tindakan yang negatif seperti pasif terhadap segala hal, apatis, agresif secara fisik dan verbal, melarikan diri dari realita ke minuman alkohol, ganja atau narkoba, anak akan melakukan penipuan atau imitasi terhadap perilaku orang lain.
               
·         Solusi
1.       ­Kontrol Sosial
Ikatan sosial seseorang dengan masyarakatnya dipandang sebagai faktor pencegah timbulnya perilaku menyimpang termasuk penyalahgunaan narkotika, alkohol, dan zat adiktif lainnya.
2.       Memelihara diri masing-masing dalam sikap dan tingkah laku
3.        Setiap kepala keluarga dan ibu rumah tangga wajib mempertanggungjawabkan tanggung jawabnya
4.       Bersikap lemah lembut terhadap semua bawahannya
5.       Hendaknya tercipta sikap saling mencintai dan mendoakan antara pemimpin dan yang dipimpin
6.       Suami harus adil pada istrinya

·         Kesimpulan
Disorganisasi keluarga terjadi akibat tidak berfungsinya peranan keluarga yang menimbulkan kenakalan remaja pada anak. Artinya, semakin meningkatnya keberfungsian keluarga dalam melaksanakan tugas kehidupan, peranan, dan fungsinya, maka akan semakin rendah tingkat kenakalan anak-anaknya atau kualitas kenakalannya semakin rendah, begitu juga sebaliknya. Bila keberfungsian keluarga dalam melaksanakan tugas kehidupan, peranan, dan fungsinya menurun, maka akan semakin tinggi tingkat kenakalan anak-anaknya atau kualitas kenakalannya semakin tinggi.


  • Share:

You Might Also Like

5 komentar